MANUSIA DAN HARAPAN
ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN HARAPAN
OLEH :
JIHAN AVIANTI
53418504
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap
manusia pasti memiliki harapan yang tentu nya berbeda-beda tiap masing-masing
individu. Harapan berasal dari kata
harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa
depan kita. Manusia tanpa harapan
tandanya manusia itu hidup dalam keambangan yang tidak memiliki tujuan dalam
hidupnya. Harapan ini tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup
dan kemampuan pada diri masing – masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan,
tergantung pada usahan orang yang mempunyai harapan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Apa hubungan Manusia dengan Harapan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa pengertian
manusia, harapan dan hubungan antara manusia dan harapan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna
didalam seiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang
hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan
unggul multimensional dengan berbagai kemungkinan (Paula J. C. & Janet W.
K.) . Dari sini kita tau bahwa paula dan janet menjelas kan manusia memiliki
pola pikIr sendiri yang terus berkelanjutan.
Saya pun setuju dengan
pendapat paula maupun janet. Karena menurut saya, manusia adalah makhluk sosial
yang diciptakan Tuhan Yang Maha esa untuk berfikir, berinteraksi, bertindak dengan suatu
aturan yang benar. Aturan disini mencakup pada kehidupan manusia itu sendiri,
entah itu aturan yang dibuat oleh dirinya sendiri, atau aturan yang sudah
ditentukan didalam kehidupannya. Oleh sebab itu, karena manusia adalah makhluk
social, manusia tidak bisa menjalankan kehiduapnnya tanpa bantuan dari orang
lain. Dan tentunya dalam diri manusia itu sendiri pasti memiliki harapan dalam
hidupnya ntuk mencapai suatu tujuan yang ia inginkan.
B.
Pengertian Harapan
Averill beserta teman-temannya mendeskripsikan harapan
sebagai emosi yang diarahkan oleh kognisi dan dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan (J. Lopez, 2009:487). Stotland dan Gottschalk masing-masing
mendeskripsikan harapan sebagai keinginan untuk mencapai tujuan, Stotland
menekankan hal penting dan kemungkinan dalam mencapai tujuan, sedangan
Gottschalk mendeskripsikan tenaga positif yang mendorong seseorang untuk
bekerja melalui keadaan yang sulit (J. Lopez, 2009:487). Statt memandang harapan merupakan ekspektasi
yang berinteraksi dengan pengharapan untuk meuwujudkan kemungkinan dan
berpengaruh pada tujuan yang dicapai (J. Lopez, 2009:487).
Saya setuju dengan pendapat Stotland dan Gottschalk karena
menurut saya juga, harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita. Kita harus hidup
dengan harapan, karena dengan harapan kita merasa bahwa hidup kita memiliki tujuan
yang harus kita capai.
Kita ketahui, bahwa harapan hampir sama dengan cita-cita, cita-cita
adalah mimpi masa depan bagi setiap individu yang sudah disiapkan dengan cara
terstruktur untuk dijadikan kenyataan dalam hidupnya. Sedangkan harapan adalah kainginan
individu yang menyangkut masa untuk memenuhi keinginan dirinya sendiri. Setiap
manusia pasti memiliki harapan yang ingin dicapai dalam hidupnya, entah itu untuk
masa depan-nya atau untuk keinginan semata-mata pada dirinya. Maka dari itu, agar
harapan kita tercapai kita tidak hanya berdiam diri menunggu harapan itu terwujud,
tapi kita juga harus bertindak dengan kemampuan kita untuk mencapai harapan
itu.
C.
Hubungan Manusia dan Harapan
Harapan dalam
kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya
sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan
diharapkan, manusia harus melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luat
dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud.
Harapan
itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan keinginnanya atau
maunya. Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda, orang yang berpikir
luas, harapannya pun akan luas. Begitupun sebaliknya, orang yang berpikir
sempit maka harapannya juga akan sempit.
Harapan
itu bersifat manusiawi dan dimiliki sem ua orang. Dalam hubungannya dengan Pendidikan
moral, untuk mewujudkan harapan perlu diwujudkan hal-hal sebagai berikut :
-
Harapan
apa yang baik
-
Bagaimana
cara mencapai harapan itu
-
Bagaimana
bila harapan tidak tercapai
Namun kita
sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan dan
terwujud.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap manusia pasti mmeiliki
harapan, harapan itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan
keinginannya atau kemauannya. Maka dari itu manusia memiliki harapan yang
berbeda-beda, orang yang berpikir luas, harapannya pun akan luas. Begitupun sebaliknya,
orang yang berpikir sempit maka harapannya juga akan sempit. Dan untuk mewujudkan
harapan tersebut manusia harus bertindak sesuai dengan kemampuan dirinya
masing-masing yang tentunya dengan bantuan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar